Pramuka Lampung Bangun 1000 Jembatan Gantung
LAMPUNG – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Lampung bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) Vertical Resque Indonesia dan masyarakat setempat membangun 1000 jembatan gantung. Aksi ini sebagai komitmen untuk mewujudkan infrastruktur “penyambung asa”.
“Sebutan 1000 jembatan gantung ini sebagai semangat untuk membangun infrastruktur yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Jembatan itu diharapkan untuk akses pendidikan, akses kesehatan dan akses pertanian, karena Lampung adalah basisnya pertanian,” kata Wakil Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Lampung, Kak Sumarju Saeni saat dihubungi, Kamis (28/12).
Kak Sumarju mengatakan, sampai sekarang tujuh jembatan sudah dibagun. “Satu di Kecamatan Natar, kedua di Kecamatan Ketipung, tiga di Pringsewu, ada tiga tempat di Kabupaten Pesawaran, dan hari ini sudah mulai di desa Nusawungu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu. Jadi, (ini) yang ketujuh,” paparnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung ini mengatakan, pembangunan dilakukan secara bergotong-royong. Mereka terlibat karena merasa memiliki jembatan tersebut. Ada yang membangun, ada yang masak di dapur umum, dan sisanya bertugas di pos-pos lain. Mereka juga menata jalan di sekitar jembatan tersebut.
Tak heran, jembatan itu bisa diselesaikan dengan cepat. Menurut Kak Sumarju, lama penggarapannya sekitar tiga sampai empat hari untuk membangun jembatan dengan panjang 30 – 60 meter. Adapun pengerjaan paling lama adalah tujuh hari untuk membangun jembatan dengan panjang 135 meter.
“Itu adalah inisiatif langsung dari Gubernur Lampung yang juga aktivis Pramuka. Diawali dengan sebuah pemikiran, pak Gubernur melihat anak sekolah itu harus menyeberang sungai tapi ketika sungainya banjir dia tidak sekolah, ada ibu-ibu hamil mau ke Puskesmas harus menyeberang ke sungai tapi ketika sungainya banjir terpaksa tidak bisa mendapatkan fasilitas kesehatan. Pak Gubernur yang juga Ka Mabida punya inisiatif untuk membuat jembatan tersebut, diawali dengan biaya sendiri, menyisihkan dari gajinya,” bebernya menceritakan awal mula gerakan ini.
Ia menambahkan, memang semangatnya adalah membangun 1000 jembatan gantung, tetapi hal itu juga tergantung dari 15 kabupaten/kota di Lampung. Terlebih, provinsi ini merupakan daerah perbukitan dan lembah. Masyarakat bisa mengajukan proposal ke Kwarda Gerakan Pramuka, kemudian pihaknya akan mengecek ke lokasi tersebut.
“Apakah yang diajukan itu untuk kebutuhan akses pendidikan, akses kesehatan. Terus, masyarakat di sana bagaimana. Kalau dibangun, kemudian tidak ada gunanya juga percuma. Jadi, kita ada tim yang survei ke lapangan,” pungkasnya.
By: Pramuka Pos
0 comments:
Post a Comment